Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin
dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandunganmelalui jalan
lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (menggunakan
kekuatan sendiri).
Persalinan normal menurut farer (2001) adalah persalinan
yang memiliki karakterstik berikut ini:
1.
Terjadi pada kehamilan aterm bukan premature
ataupun postmatur
2.
Mempunyai onset yang bukan spontan bukan karena
induksi (dipacu dengan obat)
3.
Setelah selesai 4 jam dan sebelum 24 jam sesak
saat onset partus presipitatus ataupun partus lama
4.
Janian tunggal dengan presipitasi puncak kepala
dan oksipital pada bagian anterior pelvis
5.
Terlaksanan tanpa bantuan artificial
6.
Tidak terdapat komplikasi
7.
Mencakup kelahiran plasenta yang normal
Tanda dan gejala persalinan
1.
Menurut mochtar (1994) tanda dan gejala
permulaan persalinan
Sebelum terjadi persalinan yang sebenarnya,
beberapa minggu sebelum wanita memasuki hari perkiraan kelahiran dinamankan
dengan kala pendahuluan (preparatory stage of labor) dengan tanda sebagai
berikut
a.
Lightening atau settling atau dropping yaitu
kepala turun memasuki pintu atas panggul. Pada primigravida terjadi menjelang
minggu ke 36 dengan tanda :
-
Adanya konstraksi Braxton hicks
-
Ketegangan dinding perut
-
Ketegangan ligamentum rotundum
-
Gaya berat janin
Saat kepala masuk pintu atas
panggul, ibu akan merasakan rasa sesak pada perut bagian atas berkurang dan
pada bagian bawah terasa sesak.
b.
Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri
turun
c.
Sering miksi atau sulit berkemih
d.
Sakit di pinggang dan di perut
e.
Serviks mulai lembek dan mendatar
Pada multipara gambaran ini kurang jelas, karena kepala janin baru masuk
pintu atas panggul menjelang persalinan
f.
Terjadinya his permulaan atau his palsu. Dengan gejala:
-
Rasa nyeri ringan di bagian bawah
-
Datangnya tidak teratur
-
Durasi pendek
-
Tidak bertambah dengan beraktivitas
-
Tidak ada perubahan pada serviks
2.
Tanda- tanda persalinan inpartu (saat
persalinan) adalah:
a.
Terjadi his persalinan dengan karakteristik
-
Pinggang terasa sakit yang menjalar kedepan
-
Sifat sakitnya teratur, interval makin pendek
dan kekuatannya makn besar
-
Berpengaruh terhadap perubahan serviks
-
Dengan beraktivitas kekuatan makin bertambah
b.
Pengeluaran lender bercampur darah
c.
Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
d.
Hasil pemeriksaan dalam (PD) menunjukan
terjadinya pelunakan, pendataran dan pembukaan serviks
Karakteristik kontraksi uterus
atau his yang perlu diperhatikan adalah kekuatan / intensitas, frekuensi dan
durasi. Tiap konstraksi uterus terdiri dari 3 fase sebagai berikut:
-
Increment yaitu intensitas atau kekuatan
kontraksi terbentuk
-
Acme yaitu puncak maksimum dari kontraksi
-
Decrement yaitu ketika otot uterus mulai
konstraksi
Teori-teori mengenai
proses terjadinya persalinan
Penyebab terjadinya persalinan belum diketahu dengan pasti
sehingga timbul teori yang menyatakan kemungkinan proses persalinan antara
lain:
a.
Teori penurunan hormone
Beberapa hari sebelum partus terjadi
penurunan kadar hormone estrogen dan progesterone. Sehingga otot rahim
sensitive terhadap oksitosin. Penurunan kadar progesterone pada tingkat
tertentu menyebabkan otot mulai konstraksi.
b.
Teori keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang
dalam batas tertentu. Apabila batas tersebut telah terlewati, maka akan terjadi
konstraksi sehingga persalinan dapat dimulai.
c.
Teori plasenta menjadi Tua
Plasenta yang semakin tua seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan akan menyebabkan teurunnya kadar estrogen dan
timbul konstraksi rahim
d.
Teori iritasi mekanik
Dibelakang serviks terletak ganggliaon
servikale. Bila ganglion ini digeser atau tertekan kepala janin maka akan
timbul konstraksi rahim.
Factor-faktor penting dalam persalinan
Ada beberapa factor yang berperan dalam persalinan :
1.
Kekuatan mendorong janin keluar (power)
a.
His (konstraksi uterus)
b.
Konstraksi otot dinding perut
c.
Konstraksi diafragma pelvis
d.
Ketegangan dan konstraksi ligamentum rotundum
e.
Efektivitas kekuatan mendorong
f.
Lama persalinan
2.
Janin (passenger)
a.
Letak janin
b.
Posisi janin
c.
Presentasi janin
d.
Letak plasenta
3.
Jalan lintas (passage)
a.
Ukuran dan tipe panggul
b.
Kemampuan serviks untuk membuka
c.
Kemampuan kanalis vagina;is dan introitus vagina
memanjang
4.
Kejiwaan (psyche)
a.
Persiapan fisik untuk melahirkan
b.
Pengalaman persalinan
c.
Dukungan orang terdekat
d.
Intregritad emosional
Mekanisme persalinan
Proses persalinan terdiri atas empat fase/ kala:
1.
Kala 1: waktu mulai serviks membuka sampai
pembukaan lengkap 10 cm
Disebut pula kala pembukaan ditandai dengan
keluarnya lendir bercampur darah karena
serviks mulai mendatar membuka. Kala pembukan di bagi menjadi dua fase :
a.
Fase laten yaitu fase pembukaan serviks
berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm yang berlangsung dalam tujuh sampai
delapan jam
b.
Fase aktif berlangsung selama enam jam yang
dibagi menjadi tiga sub fase antara lain:
Lamanya kala I untuk primigravida
berlangsung selama 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam.
2.
Kala II: waktu pengeluaran janin
Kala pengeluaran janin , his, terkoordinir,
kuat, cepat, interval 2-3 menit dengan durasi 50 sampai 100 detik. Akhir dari
kala I adalah ketika air ketuban akan pecah disertai pengeluaran cairan
mendadak. Kepala janin turun masuk ruang panggul, sehingga terjadilah tekanan
pada otot dasar panggul yang akan menimbulkan keinginan untuk mengejan. Oleh
karena tertekannya fleksus franken hauser, ibu merasa ingin buang air besar
karena adanya tekanan pada rectum
Kedua kekuatan yaitu his dan mengejan akan
mendorong kepala bayi. Berturut-turut lahirlah ubun-ubun besar, dahi, hidung,
muka dan kepala seluruhnya. Kemudian diikut putar paksi luar untuk menyesuaikan
kepala pada punggung.
Kemudian persalinan pada bayi ditolong
dengan cara sebagai berikut:
a.
Kepala dipegang pada os. Oksiput dan di bawah
dagu ditarik curam ke bawah untuk melahirkan bahu belakang
b.
Setelah kedua bahu lahir ketiak dikait untuk
melahirkan bahu belakang.
c.
Bayi lahir diikuti sisa air ketuban. Lamanya
kala II untuk primigravida sekitar 50 menit dan multigravida sekitar 30 menit.
3.
Kala III : waktu pelepasan plasenta dan
pengeluaran plasenta
Setelah janin dilahirkan, kontraksi uterus
berhenti sekitar 5 sampai 10 menit. Lepasnya plasenta menyebabkan mengeluarkan
darahsetelah plasenta dilahirkan. Tanda-tanda lepasnya plasenta adalah:
-
Uterus menjadi bundar
-
Fundus uteri mengalami konstraksi kuat
-
Uterus terdorong ke atas karena plasenta lepas
ke segmen bawah rahim
-
Tali pusat bertambah panjang
-
Terjadi perdarahan
4.
kala IV: waktu satu sampai dua jam setelah
plasenta lahir.
Pada kala ini dimaksudkan untuk
mengobservasi perdarahan postpartum. Paling sering terjadi perdarahan pada dua
jam pertama yang perlu diobservasi adalah :
a.
tingkat kesadaran
b.
tanda-tanda vital
c.
konbstraksi uterus
d.
terjadinya perdarahan, perdarahan dikatakan
normal jika jumlahnya tidak lebih dari
500 ml.