1.
Brankar (wheeled stretcher)
Hal-hal yang harus diperhatikan
a.
Penderita harus selalu diselimuti
b.
Kepada penderita/ keluarga selalu diterangkan
tujuan perjalanan
c.
Penderita sedapat mungkin selalu dilakukan
“stapping” (fiksasi) sebelum pemindahan
d.
Brankar berjalan dengan kaki penderita di depan,
kepala di belakang, supaya penderita dapat melihat arah perjalanan brankar.
Posisi ini dibalik bila akan naik tangga.
Ketika diambulans menjadi terbalik, kepala di depan (dekat pengemudi)
supaya paramedic dapat bekerja (bila perlu instubasi). Namun pada wanita yang
dalam kondisi melahirkan posisi dalam ambulan dibalik , supaya paramedic dapat
membantu partus.
Jangan sekali-kali meninggalkan penderita sendirian diatas brankar. Penderita
mungkin berusaha membalik yang berakibat terbaliknya brankar.
2.
Tandu sekop (scoop stretcher, orthopedic
stretcher)
Alat yang sangat bermanfaat untuk
pemindahan penderita. Bila adam dugaan fraktur servikal , maka alat yang
dipilih adalah LSB (long spine board). Harus diingat bahwa tandu sekop bukan
alat transportasi dan hanya alat pemindah. Waktu proses pengankatan, sebaiknya
4 petugas, masing-masing satu pada sisi tandu sekop karena kemungkinan akan
melengkung (alat ini mahal harganya karena terbuat dari logam khusus)
3.
Long spine board
Sebenarnyabukan alat pemindahan, tetapi
alat fiksasi. Sekali penderita di fiksasi atas LSB ini tidak akan diturunkan
lagi sampai terbukti ada fraktur servikal, karena itu harus terbuat dari bahan
yang tidak mengganggu pemeriksaan rontgen. Pemindahan penderita keatas LSB
memerlukan teknik khusus yaitu memakai log roll. Dimana penderita yang dilakukan
LSB selalu dilakukan strapping, lalu LSB diletakkan diatas stretcher.
4.
Short spine board dan KED (Kendrick extrication
device)
Lebih merupakan alat ekstrikasi. Setelah
selesai ekstrikasi, tetap penderita harus diletakkan pada alat pemindah yang
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar