Stroke adalah suatu keadaan dimana otak kehilangan
fungsinya diakibatkan karena berhentinya
suplai oksigen menuju otak. Otak merupakan organ yang membutuhkan banyak
oksigen dan glukosa. Oksigen dan glukosa ini didapatkan dalam darah, apabila diotak
tidak ditemukan cadangan oksigen maka sel sel di dalam otak dapat rusak, dan
menyebabkan fungsi otak terganggu. Jadi
jaringan didalam otak sangat tergantung dengan aliran darah setiap saat.
Beberapa detik saja aliran darah terhenti maka fungsi otak akan bisa berakibat
fatal. Bahkan aliran darah ke daerah otak berhenti selama 3 menit saja akan
mengakibatkan kematian jaringan otak.
Stroke merupakan penyakit menyebabkan kecacatan
fisik dan mental pada usia lanjut maupun usia produktif, dan menempatkan stroke
sebagai salah satu penyakit serius di dunia. Stroke biasanya diakibatkan karena
adanya:
1. Thrombosis
(bekuan darah) didalam pembuluh darah otak atau leher
2. Embolisme
serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari bagian
otak atau dari bagian tubuh yang lain)
3. Pecahnya
pembuluh darah di dalam otak.
Sedangkan faktor risiko stroke antara lain:
1. Penderita
hipertensi
2. Memiliki
penyakit jantung (embolisme serebral bisa didapat dari jantung)
3. Mengonsumsi kontrasepsi oral (pil KB), yang menyebabkan hipertensi
4. Penurunan
tekanan darah yang berlebihan
5. Penyalahgunaan
obat tertentu pada remaja maupun dewasa muda
6. Perokok
7. Obesitas
atau berat badan yang berlebihan
8. Pengonsumsi
alkhohol
Stroke menyerang secara akut atau tiba-tiba, dengan
tanda gejala:
1.
Kehilangan
motorik.
Disfungsi motorik paling umum adalah hemiplegia(paralisis pada salah satu sisi) dan hemiparesis(kelemahan salah satu sisi) dan disfagia.
Disfungsi motorik paling umum adalah hemiplegia(paralisis pada salah satu sisi) dan hemiparesis(kelemahan salah satu sisi) dan disfagia.
2. Kehilangan komunikasi
Disfungsi bahasa dan komunikasi adalah disatria (kesulitan berbicara) atau afasia (kehilangan berbicara).
Disfungsi bahasa dan komunikasi adalah disatria (kesulitan berbicara) atau afasia (kehilangan berbicara).
3. Gangguan
persepsi
Meliputi disfungsi persepsi visual humanus, heminapsia atau kehilangan penglihatan perifer dan diplopia, gangguan hubungan visual, spesial dan kehilangan sensori.
Meliputi disfungsi persepsi visual humanus, heminapsia atau kehilangan penglihatan perifer dan diplopia, gangguan hubungan visual, spesial dan kehilangan sensori.
Pemeriksaan yang dapat menunjang diagnostic stroke antara
lain:
1.
Scan tomography computer/ CT Scan
Untuk mendeteksi lesi, merupakan sarana diagnostik yang berharga untuk
menunjukan adanya hematoma, infark atau perdarahan.
2.
Angiography
Menyelidiki penyakit vaskular, aneurisma, malformasi arteri-vena
3.
Pencitraan resonan magnetic (MRI)
Mengidentifikasi keadaan abnormal serebral lebih jelas dan mudah dari tes
diagnostik lain. Memberi informasi perubahan kimia dalam sel.
4.
Pemeriksaan EKG
Dapat membantu menentukan apakah terdapat
disritmia, yang dapat menyebabkan stroke.
5.
Positron
Emission Tomography (PET).
Mengidentifikasi
aliran darah dan metabolisme oksigen, perubahan metabolik otak.