Asma memerlukan
penanganan yang kontinu. Walaupun asma tidak bisa disembuhkan, tapi ada
beberapa terapi asma yang efektif untuk mengontrol gejalanya. Dokter maupun
perawat spesialis asma akan memberikan rencana penanganan asma untuk membantu
dalam penggunaan obet-obeta yang perlu anda gunakan dan apa yang anda lakukan
saat situasi darurat. Tujuan rencana penanganan adalah untuk:
·
Mengurangi gejala asma
·
Membatasi jumlah obat yang anda gunakan
·
Mencegah terjadinya keadaan darurat yang menyebabkan
anda masuk rumah sakit
·
Meningkatkan kualitas hidup anda yang
terpengaruh akibat asma
Ada dua jenis obat
asma :
1. Obat pencegah (preventer) obat yang jika digunakan
secara teratur bisa mencegah terjadinya serangan asma. Mengurangi peradangan
dan membuat paru-paru tidak terlalu sensitive terhadap pemicu asma. Contohnya:
beclometasone, fluticasone, mometasone. Obat pencegah biasanya tersedia dalam
bentuk inhaler berwarna cokelat, merah, putih dan orange, walaupun ada pula
yang sediaan tablet.
2. Obat pereda/pelega(reliever) obat yang digunakan
meredakan gejala dan serangan asma. Membantu merelaksasi saluran napas sehingga
saluran dapat terbuka dan penderita bisa bernapas lebih mudah. Contohnya:
salbutamol, terbutaline, formoterol, dan salmeterol. Obat pereda biasanya
berbentuk inhaler berwarna abu-abu ataupun biru.
Seperti halnya penggunaan obat, perubahan pola hidup akan
memperbaiki gejala asma. Hal tersebut bisa dilakukan dengan:
·
Berhenti merokok, merokok dapat menghentikan
beberapa jenis obat pencegah/preventer sehingga obat tidak dapat bekerja dengan
baik.
·
Mengetahui dan mengatasi pemicu asma
·
Menurunkan berat badan
Tindakan yang dapat dilakukan jika anda mengalami seragan
asma:
1. Segera gunakan obat pereda dalam dosis yang biasa
digunakan
2. Cobalah
untuk tenang dan rileks sebisa mungkin, sesuaikan ritme pernapasan anda.
Duduklah jangan berbaring letakkan tangan dilutut untuk membantu anda tetap
tegak dan cobalah untuk memperlambat pernapasan anda,untuk mengurangi kelelahan
yang anda alami.
3. Tunggulah
5-10 menit
4. Jika gejala telah menghilang, anda dapat melanjutkan
aktivitas
5. Jika
gejala tidak mereda, hubungi dokter atau ambulan
6. Tetap gunakan obat pereda inhaler hingga bantuan
datang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar