iklankan produkmu

Jumat, 11 November 2016

Apa saja pemicu asma??


Asma merupakan salah satu penyakit kambuhan, sebentar sebentar asma datang dan pergi. Jadi apa yang menyebabkan serangan asma? Asma dapat dipicu oleh kontak terhadap ssuatu yang membuat anda alergi. Udara, suhu dingin olahraga, atau zat-zat yang dapat mengiritasi saluran napas.


Pemicu asma pada umumnya adalah:

1.    Alergi tungau debu rumah
Setiap malam mungkin anda tidur bersama 1,5 juta tungau debu rumah. Makhluk kecil ini menyukai kulit manusia yang mengelupas dan menyukai kondisi hangat dan lembab. Pada umumnya bukan hanya tungau debu rumah yang memperburuk asma dan alergi, tetapi kotorannya. Kotoran ini menagndung enzim untuk memecah makanan yang sulit dicerna seperti kulit manusia yang terkelupas. Saat seseorang dengan riwayat jenis alergi apapun secara berulang terpapr oleh tungau debu rumah, dalam tubuh mereka bisa berkembang alergi yang spesifik pada tungau tersebut. Paparan tungau debu rumah yang terus menerus menimbulkan gejala kronis.
Jika anda merupakan salah satu orang yang sensitive terhadap tungau debu rumah. Langkah-langkah yang mungkin dapat membantu:
-          Sedotlah debu dengan vacuum cleaner di seluruh rumah anda secara teratur
-          Cucilah sprei, sarung guling dan sarung bantal menggunakan air panas dengan suhu 600C.
-          Gunakan sarung atau penutup yang didesain khusus untuk kasur, guling dan bantal.

2.    Merokok


Rokok membunuh 120.000 orang di inggris setiap tahunnya. Asap rokok merusak saluran napas pada paru-paru dan menimbulkan penyakit yang berpotensi mengancam hidup. Pada penyandang asma, asap rokok dapat menghentikan kerja obat asma tertentu seperti kortikosteroid inhaler. Bahkan pada orang yang tidak merokok, dan menghirup asap rokok orang lain dapat membuat gejala memburuk dan memicu serangan asma.


3.    Makanan
Makanan dan zat aditif tertentu mungkin menyebabkan serangan asma pada beberapa orang. UK Food Standar Agency mengidentifikasi sejumlah makanan yang mungkin memepengaruhi saluran napas dan memperburuk gejala asma. Allergen makanan telah ditemukan pada susu, kacang, telur, ikan, gandum dan kerang.









4.    Alergi pada bulu binatang


5.    Obat-obatan tertentu seperti aspirin dan beta blocker.

Penanganan asma


Asma memerlukan penanganan yang kontinu. Walaupun asma tidak bisa disembuhkan, tapi ada beberapa terapi asma yang efektif untuk mengontrol gejalanya. Dokter maupun perawat spesialis asma akan memberikan rencana penanganan asma untuk membantu dalam penggunaan obet-obeta yang perlu anda gunakan dan apa yang anda lakukan saat situasi darurat. Tujuan rencana penanganan adalah untuk:
·         Mengurangi gejala asma
·         Membatasi jumlah obat yang anda gunakan
·         Mencegah terjadinya keadaan darurat yang menyebabkan anda masuk rumah sakit
·         Meningkatkan kualitas hidup anda yang terpengaruh akibat asma
Ada dua jenis obat asma :
1.    Obat pencegah (preventer) obat yang jika digunakan secara teratur bisa mencegah terjadinya serangan asma. Mengurangi peradangan dan membuat paru-paru tidak terlalu sensitive terhadap pemicu asma. Contohnya: beclometasone, fluticasone, mometasone. Obat pencegah biasanya tersedia dalam bentuk inhaler berwarna cokelat, merah, putih dan orange, walaupun ada pula yang sediaan tablet.
2.    Obat pereda/pelega(reliever) obat yang digunakan meredakan gejala dan serangan asma. Membantu merelaksasi saluran napas sehingga saluran dapat terbuka dan penderita bisa bernapas lebih mudah. Contohnya: salbutamol, terbutaline, formoterol, dan salmeterol. Obat pereda biasanya berbentuk inhaler berwarna abu-abu ataupun biru.
Seperti halnya penggunaan obat, perubahan pola hidup akan memperbaiki gejala asma. Hal tersebut bisa dilakukan dengan:
·         Berhenti merokok, merokok dapat menghentikan beberapa jenis obat pencegah/preventer sehingga obat tidak dapat bekerja dengan baik.
·         Mengetahui dan mengatasi pemicu asma
·         Menurunkan berat badan
Tindakan yang dapat dilakukan jika anda mengalami seragan asma:
1.    Segera gunakan obat pereda dalam dosis yang biasa digunakan
2.    Cobalah untuk tenang dan rileks sebisa mungkin, sesuaikan ritme pernapasan anda. Duduklah jangan berbaring letakkan tangan dilutut untuk membantu anda tetap tegak dan cobalah untuk memperlambat pernapasan anda,untuk mengurangi kelelahan yang anda alami.
3.    Tunggulah 5-10 menit
4.    Jika gejala telah menghilang, anda dapat melanjutkan aktivitas
5.    Jika gejala tidak mereda, hubungi dokter atau ambulan
6.    Tetap gunakan obat pereda inhaler hingga bantuan datang


Minggu, 06 November 2016

ASMA, APA DAN BAGAIMANA?





Asma adalah kondisi yang dialami seseorang bersifat kambuhan dan mempengaruhi saluran napas yang mengalirkan udara ke paru-paru.  Jika anda salah seorang penyandang asma, pada saat serangann saluran napas anda mengalami peradangan dan menyempit, anda juga akan mengalami kesulitan bernapas.
Hal ini disebabkan karena terjadi beberapa perubahan pada saluran napas penyandang asma, tetapi semuanya dapat dipulihkan ke kondisi semula apabila terapinya tepat. Pada asma akan terjadi:
-          Dinding saluran napas membengkak
-          Sekumpulan lendir dan sel-sel yang rusak menutupi sebagian saluran napas
-          Hidung mengalami iritasi dan mungkin akan tersumbat
-          Otot-otot saluran napas mengencang.
Jika kita membicarakan terkait asma banyak orang beranggapan penyebabnya adalah alergi.  Alergi sendiri adalah reaksi yang terjadi saat system imun salah mengidentifikasi zat yang secara normal tidak berbahaya, tapi oleh system imun dikenal dengan zat yang merusak tubuh. Memang pada sebagian besar kasus alergi dapat memperparah asma. Namun demikian tidak semua penyandang asma mempunyai alergi dan tidak semua yang memiliki alergi menyandang asma.
Selama terjadi serangan asma perubahan pada paru-paru  secara tiba-tiba menjadi lebih buruk, ujung saluran napa mengecil dan aliran udara yang melaluinya sangat jauh berkurang sehingga sulit untuk bernapas. Perubahan tersebut menyebabkan tubuh membutuhkan usaha yang jauh lebih besar untuk memenuhi kebutuhan udara di paru-paru. Sehingga memunculkan gejala seperti:
-          Sesak napas/ sulit bernapas
-          Sesak dada
-          Mengi/ napas berbunyi (wheezing)
-          Batuk, biasanya lebih sering terjadi pada anak-anak disbanding orang dewasa
Sebagai catatan tidak semua orang mengalami gejala-gejala tersebut. Beberapa orang dapat mengalaminya dari waktu ke waktu , dan beberapa lainnya selalu mengalami gejala tersebut di sepanjang hidupnya. Gejala asma sering memburuk di malam hari, setelah memiliki kontak dengan hal-hal yang dianggap sebagai pemicu  asma.
Ada dua jenis pemicu asma yaitu:
1.    Allergen adalah zat yang menyebabkan gejala asma sehingga memunculkan reaksi alergi, diantaranya serbuk asri, bulu hewan, dan tungau debu rumah.
2.    Iritan adalah zat yang menyebabkan gejla asma dengan mengganggu saluran napas, diantaranya udara dingin, asap rokok, dan asap sisa pembekaran bahan kimia.
Jadi jika anda penyandang asma sangat penting untuk mengidentifikasi pemicu asma sehingga anda bisa mengamvil langkah-langkah untuk menenganinya.

Sabtu, 05 November 2016

sekilas tifoid

A.    DEFINISI
Tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella Thypi (Arief Maeyer, 1999 ).
Tifoid adalah suatu penyakit pada usus yang menimbulkan gejala-gejala sistemik yang disebabkan oleh salmonella typhosasalmonella type A.B.C. penularan terjadi secara oral melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (Mansoer Orief.M. 1999).
Demam tifoid adalah penyakit menular yang bersifat akut, yang ditandai dengan bakterimia, perubahan pada sistem retikuloendotelial yang bersifat difus, pembentukan mikroabses dan ulserasi nodus peyer di distal ileum. (Soegeng Soegijanto, 2002)

B.     ETIOLOGI
Penyebab demam tifoid dan demam paratifoid adalah S.typhi, S.paratyphi A, S.paratyphi B danS.paratyphi C. (Arjatmo Tjokronegoro, 1997). Ada dua sumber penularan salmonella typhi yaitu pasien dengan demam tifoid dan pasien dengan carier. Carier adalah orang yang sembuh dari demam tifoid dan masih terus mengekresi salmonella typhi dalam tinja dan air kemih selama lebih dari 1 tahun.

C.    PATOFISIOLOGI
Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses. Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut. Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial
Sel-sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.
Semula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid disebabkan oleh endotoksemia. Tetapi berdasarkan penelitian eksperimental disimpulkan bahwa endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam pada typhoid. Endotoksemia berperan pada patogenesis typhoid, karena membantu proses inflamasi lokal pada usus halus. Demam disebabkan karena salmonella thypi dan endotoksinnya merangsang sintetis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.

E.     MANIFESTASI KLINIS
Masa tunas 7-14 (rata-rata 3 – 30) hari, selama inkubasi ditemukan gejala prodromal (gejala awal tumbuhnya penyakit/gejala yang tidak khas) :
·         Perasaan tidak enak badan
·          Lesu
·         Nyeri kepala
·         Pusing
·         Diare
·         Anoreksia
·         Batuk
·         Nyeri otot (Mansjoer, Arif 1999).
Menyusul gejala klinis yang lain
1.      Demam berlangsung 3 minggu
·       Minggu I : Demam remiten, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada   sore dan malam hari
·         Minggu II : Demam terus
·          Minggu III : Demam mulai turun secara berangsur – angsur
2.      Gangguan Pada Saluran Pencernaan
·         Lidah kotor yaitu ditutupi selaput kecoklatan kotor, ujung dan tepi kemerahan, jarang  disertai tremor
·         Hati dan limpa membesar yang nyeri pada perabaan
·         Terdapat konstipasi, diare
3.      Gangguan Kesadaran
·         Kesadaran yaitu apatis – somnolen
·         Gejala lain “ROSEOLA” (bintik-bintik kemerahan karena emboli hasil dalam kapiler kulit) (Rahmad Juwono, 1996).
F.     KOMPLIKASI
a.           Komplikasi Intestinal
1.      Pendarahan usus
2.      Perforasi usus
3.      Ileus paralitik
b.           Komplikasi ektra-intestinal
1.      Komplikasi kardiovaskuler
Kegagalan sirkulasi perifel (renjatan sepsis) miokarditis, trombosis dan tromboflebitis.
2.       Komplikasi darah
Anemia hemolitik, trombositoperia dan sidroma uremia hemolitik.
3.      Komplikasi paru
Pneumonia, emfiema, dan pleuritis
4.      Komplikasi hepair dan kandung empedu
Hepatitis dan kolesistitis
5.      Komplikasi ginjal
Glomerulonefritis, periostitis, spondilitis, dan arthritis
6.      Komplikasi neuropsikiatrik
Delirium, meningismus, meningistis, polyneuritis perifer, sindrom, katatoni
G.    PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Pemeriksaan darah
·         Pemeriksaan darah untuk kultur (biakan empedu)
Salmonella typhosa dapat ditemukan dalam darah penderita pada minggu pertama sakit, lebih sering ditemukan dalam urine dan feces dalam waktu yang lama.
·         Pemeriksaan widal
Pemeriksaan widal merupakan pemeriksaan yang dapat menentukan diagnosis thypoid abdominalis secara pasti. Pemeriksaan ini perlu dikerjakan pada waktu masuk dan setiap minggu berikutnya. (diperlukan darah vena sebanyak 5 cc untuk kultur dan widal)
2.      Pemeriksaan sumsum tulang belakang
Terdapat gambaran sumsum tulang belakang berupa hiperaktif Reticulum Endotel System (RES) dengan adanya sel makrofag.
H.    PENATALAKSANAAN
a.       Perawatan
       Pasien thypoid perlu dirawat di Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan, observasi dan diberikan pengobatan yakni :
-          Isolasi pasien.
-          Desinfeksi pakaian.
-          Perawatan yang baik untuk menghindari komplikasi, mengingat sakit yang lama, lemah, anoreksia dan lain-lain.
-          Istirahat selama demam sampai dengan 2 minggu setelah suhu normal kembali (istirahat total), kemudian boleh duduk jika tidak panas lagi, boleh berdiri kemudian berjalan diruangan.
b.      Diet
Makanan harus mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protein. Bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas, susu 2 gelas sehari, bila kesadaran pasien menurun diberikan makanan cair melalui sonde lambung. Jika kesadaran dan nafsu makan anak baik dapat juga diberikan makanan biasa.
c.       Obat
Obat anti mikroba yang sering digunakan :
-          Cloramphenicol , Dosis untuk anak : 50 – 100 mg/kg BB/dibagi dalam 4 dosis sampai 3 hari bebas panas/minimal 14 hari.
-          Kotrimaksasol, Dosis untuk anak : 8 – 20 mg/kg BB/hari dalam 2 dosis sampai 5 hari bebas panas/minimal 10 hari.

-          Bila terjadi ikterus dan hepatomegali : selain Cloramphenicol juga diterapi dengan ampicillin 100 mg/kg BB/hari selama 14 hari dibagi dalam 4 dosis.