iklankan produkmu

Kamis, 13 Oktober 2016

penyakit jantung koroner

A.    PENGERTIAN
Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri koroner. Plaque terbentuk pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri koronaria kanan dan agak jarang pada arteri sirromflex.  ( DepKes : 2001)

Penyakit jantung koroner adalah suatu penyakit dimana tersumbatnya aliran pembuluh darah koroner jantung akibat penimbunan zat lemak (arteriosclerosis) karena tidak cukupnya suplai darah yang mengandung oksigen untuk menghidupkan jantung, maka terjadi ancaman otot jantung yang bisa menimbulkan kematian mendadak (Ronald H. Sitorus : 2006)
PJK (Penyakit Jantung Koroner) adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan  O2miokardium dengan suplai O2 yang disebabkan oleh proses arterosklerosis yang merupakan kelainan digeneratif (Sarwono Waspadji, 2002 ; 1991).


B.     TANDA DAN GEJALA
1.      Nyeri dada yang khas (seperti ditekan benda berat dan menjalar keleher, lengan kanan dan punggung) dapat disebabkan oleh angina pectoris stabil (APS), angina pectoris tak stabil atau IMA
2.      Sesak nafas
3.      Perasaan melayang dan pingsan
4.      Ditemukan bising jantung dan pembesaran jantung

C.    PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.      EKG : gelombang T terbalik, elevasi segmen ST
2.      Pemeriksaan radiologi : pembesaran ventrikel ST
3.      Echocardiografi
4.      Pemeriksaan Lab : kolesterol, trigliserida meningkat

D.    PENATALAKSANAAN
Tindakan yang dilakukan :
1.      Mengatasi iskemia
a)      Medikamentosa
Obat-obat yang diberikan : nitrat (N) propandol, pindalol, antagonis calsium (Ca A)
b)       Revaskularisasi
Hal ini dilaksanakan dengan cara :
1)      Pemakaian trombolitik, biasanya pada PJK akut seperti IJA
2)      Prosedur invasif (PI) non operatif
3)      Operasi (coronary artery surgeny CAS)
2.      Melakukan pencegahan secara sekunder
a)      Obat-obat pencegahan yang sering dipakai adalah aspirin (A) dengan dosis 375 mg, 160 mg sampai 80 mg. Dosis lebih rendah juga bisa efektif.

b)      Dahulu dipakai antikoagulan oral (OAK) tapi sekarang sudah ditinggalkan karena terbukti tak bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar