Dengan seluruh rongga yang diliputi oleh otot dan jaringan pengikat , membuat rongga abdomen ini rentan terhadap trauma. Berdasarkan jenisnya trauma abdomen dibagi menjadi 3 garis besar:
- Trauma tajam yaitu trauma akibat tusukan benda tajam yang memberi jejas luka pada lapisan kutis, subkutis bahkan jika lebih dalam dapat mengenai otot abdomen.Tusukan yang lebih dalam akan menembu peritoneum dan mencederai organ-organ didalamnya. Trauma tajam pada umumnya menyebabkan perdarahan terpantau. Namun apabila terkena cedera adalah gaster/lambung akan didapati penyebaran asam lambung yang akan memberi perangsangan cukup hebat berupa tanda-tanda peritonitis.
- Trauma tembus peluru yaitu trauma yang terjadi akibat kecepatan tembus peluru dan perputaran yang terjadi. Sehingga luka yang terbentuk laserasinya lebih besar dari diameter peluru. Bila terjadi penembusan diameter abdomen dimungkinkan terjadi kerusakan organ intraperitoneal/retroperitoneal. Selain perarahan juga sering ditemukan perforasi usus yang multipel dan perdarahan yang luas.
- Truma tumpul abdomen pada umumnya terjadi dari arah depan,trauma tumpul yang berasal dari arah samping/belakang sangat jarang ditemukan. Keadaan yang sering dijumpai terjadi ruptura hepar dan perforasi gaster.
Lantas bagaimana langkah-langkah tindakannya?
- Evaluasi keadaan jantung dan paru
- Atasi keadaan syok serta perbaikan kondisi cairan dan balance elektrolit
- Ekplorasi luka/laparatomi pada semua kasus Trauma tajam dan trauma tembus peluru dilaksanakan di kamar bedah, dalam Narkose umum dengan persiapan alat untuk laparatomi.
- Eksplorasi laparatomi dilaksanakan terhadap Trauma Tumpul Abdomen bilamana jelas adanya tanda-tanda perdarahan dan atau udara bebas intra peritoneal.
mungkin sekilas itu saja yang dapat saya bagikan ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar