iklankan produkmu

Rabu, 19 Oktober 2016

Arti Penting Warming Up dan Cooling Down Saat Berolahraga

Hasil gambar untuk warming up
sumber gambar :http://blog.trainingthinktank.com/wp-content/uploads/2015/08/Screen-Shot-2015-07-31-at-5.52.39-PM.png


Di era yang serba canggih dan modern ini, manusia makin  banyak disuguhi kemudahan dan kepraktisan dalam menjalani hidup. Namun, di balik kemudahan itu,  terdapat banyak ancaman kesehatan baik fisik, mental dan social.
Berbicara mengenai kesehatan fisik. Olahraga merupakan salah satu kegiatan untuk menjaga kesehatan tubuh. Tak heran bila dalam manajemen kesehatan selalu disarankan agar berolahraga secara teratur.
Olahraga sendiri merupakan kegiatan mengaktifkan fungsi organ tubuh agar bekerja secara optimal, efektif dan mampu untuk membuang sisa-sisa metabolisme tubuh. Apabila sisa metabolisme dalam tubuh ini menumpuk dan berlebihan di dalam tubuh, akan mengakibatkan terganggunya kerja organ tubuh.
Akan tetapi, perlu diingat beberapa jenis olahraga yang tidak dilakukan secara benar akan berakibat tidak baik. Bukannya kebugaran yang didapat, tapi badan malah pegal-pegal atau bahkan cidera. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diingankan itu, biasanya sebelum melakukan olahraga dilakukan pemanasan (warming up). Dan setelah melakukan aktifitas olahraga biasanya dilakukan pendinginan (cooling down).
Warming up berfungsi untuk mempersiapkan system organ jantung, pernafasan, otot, sendi dan menaikka suhu tubuh. selain itu juga dapat mempelancar aliran darah, meningkatkan kecepatan konstraksi dan relaksasi otot dan memberikan oksigen lebih banyak sehinnga organ-organ yang bekerja dapat bekerja dengan efisien. Semua itu juga dilakukan agar tubuh tidak kaget jika menghadapi beban berat. Jenis warming up yang aktif antara lain : berlari, jongkok bangun, dan senam. Sedangkan warming up yang pasif adalah mandi dengan air hangat.Tahapan warming up terdiri dari stretching atau peregangan. Dilakukan untuk mendapatkan peregangan otot dengan meregangkan otot perlahan-lahan maksimum 30 detik.
Lalu bagaimana dengan cooling down. Cooling down gerakannya hampirr sama dengan warming up tetapi lebih singkat. Cooling down dilakukan setelah olahraga, apabila aktivitas ini dilupakan, menyebabkan suplai darah berkurang secara mendadak, dan dikhawatirkan pasokan darah ke otak berkurang. Dalam keadaan ekstrim juga dapat mengakibatkan lemas, pusing bahkan pingsan. Darah di otot juga akan berhenti mengakibatkan aliran darah baliknya (vena)  kurang lancer. Akibatnya tubuh tertimbuna asam laktat (zat pemicu rasa lelah).
Begitulah ulasan arti pentingnya warming up dan cooling down saat berolahraga. Untuk kedepannya, semoga apabila mempraktekan  hal tersebut sebelum dan sesudah olahraga tubuh menjadi lebih sehat. Bukan tambah sakit atau pegal-pegal.

referensi: ar-risalah no.88/vol.viii/edisi : oktober 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar