sumber gambar :http://blog.trainingthinktank.com/wp-content/uploads/2015/08/Screen-Shot-2015-07-31-at-5.52.39-PM.png
Di
era yang serba canggih dan modern ini, manusia makin banyak disuguhi kemudahan dan kepraktisan
dalam menjalani hidup. Namun, di balik kemudahan itu, terdapat banyak ancaman kesehatan baik fisik,
mental dan social.
Berbicara
mengenai kesehatan fisik. Olahraga merupakan salah satu kegiatan untuk menjaga
kesehatan tubuh. Tak heran bila dalam manajemen kesehatan selalu disarankan
agar berolahraga secara teratur.
Olahraga
sendiri merupakan kegiatan mengaktifkan fungsi organ tubuh agar bekerja secara
optimal, efektif dan mampu untuk membuang sisa-sisa metabolisme tubuh. Apabila
sisa metabolisme dalam tubuh ini menumpuk dan berlebihan di dalam tubuh, akan
mengakibatkan terganggunya kerja organ tubuh.
Akan
tetapi, perlu diingat beberapa jenis olahraga yang tidak dilakukan secara benar
akan berakibat tidak baik. Bukannya kebugaran yang didapat, tapi badan malah
pegal-pegal atau bahkan cidera. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diingankan
itu, biasanya sebelum melakukan olahraga dilakukan pemanasan (warming up). Dan
setelah melakukan aktifitas olahraga biasanya dilakukan pendinginan (cooling
down).
Warming
up berfungsi untuk mempersiapkan system organ jantung, pernafasan, otot, sendi
dan menaikka suhu tubuh. selain itu juga dapat mempelancar aliran darah,
meningkatkan kecepatan konstraksi dan relaksasi otot dan memberikan oksigen
lebih banyak sehinnga organ-organ yang bekerja dapat bekerja dengan efisien.
Semua itu juga dilakukan agar tubuh tidak kaget jika menghadapi beban berat.
Jenis warming up yang aktif antara lain : berlari, jongkok bangun, dan senam.
Sedangkan warming up yang pasif adalah mandi dengan air hangat.Tahapan warming
up terdiri dari stretching atau peregangan. Dilakukan untuk mendapatkan
peregangan otot dengan meregangkan otot perlahan-lahan maksimum 30 detik.
Lalu
bagaimana dengan cooling down. Cooling down gerakannya hampirr sama dengan
warming up tetapi lebih singkat. Cooling down dilakukan setelah olahraga,
apabila aktivitas ini dilupakan, menyebabkan suplai darah berkurang secara
mendadak, dan dikhawatirkan pasokan darah ke otak berkurang. Dalam keadaan
ekstrim juga dapat mengakibatkan lemas, pusing bahkan pingsan. Darah di otot
juga akan berhenti mengakibatkan aliran darah baliknya (vena) kurang lancer. Akibatnya tubuh tertimbuna
asam laktat (zat pemicu rasa lelah).
Begitulah
ulasan arti pentingnya warming up dan cooling down saat berolahraga. Untuk
kedepannya, semoga apabila mempraktekan
hal tersebut sebelum dan sesudah olahraga tubuh menjadi lebih sehat.
Bukan tambah sakit atau pegal-pegal.
referensi:
ar-risalah no.88/vol.viii/edisi : oktober 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar